Dikbud
MPLS 2025 di Sulsel Dimulai: SMAN 1 Makassar Jadi Pusat Kegiatan, Dipimpin Kepala Sekolah yang Akrab Isu Pendidikan

MAKASSAR —. Restorasi News| Senin pagi, 15 Juli 2025. Halaman SMAN 1 Makassar dipenuhi ratusan wajah baru. Siswa-siswi baru berseragam rapi memadati lapangan utama sekolah yang dikenal sebagai salah satu sekolah unggulan di Sulawesi Selatan itu. Hari itu bukan hari biasa. SMAN 1 Makassar dipercaya menjadi pusat pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tingkat provinsi, menandai dimulainya MPLS serentak di seluruh SMA, SMK, dan SLB se-Sulsel.
Lagu jingle MPLS Ramah bertajuk Hari Baru terdengar menggema. Diiringi senam Indonesia Sehat, para siswa baru bergerak serempak. Gerakan mereka mungkin belum selaras, tapi senyum-senyum malu di wajah polos mereka menandakan optimisme dan semangat. Sesi senam pagi itu menjadi simbol dimulainya perjalanan baru mereka sebagai pelajar SMA.
Turut hadir membuka acara, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, H. Iqbal Nadjamuddin, S.E. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya menciptakan suasana MPLS yang ramah dan menyenangkan. Tidak boleh ada lagi praktik perpeloncoan maupun perundungan.
“Sekolah adalah rumah kedua. Anak-anak kita harus merasa nyaman dan bahagia di dalamnya. Ini awal bagi mereka untuk menemukan potensi terbaiknya,” tegas Iqbal.
Kegiatan pembukaan di SMAN 1 Makassar ini bukan hanya sekadar seremoni. Kepala sekolah, guru-guru, dan siswa senior terlibat langsung memandu seluruh rangkaian kegiatan. Kepala SMAN 1 Makassar, Drs. H. Sulihin Mustafa, M.Pd, tampak memantau langsung jalannya MPLS di sekolahnya. Baginya, suasana sekolah yang aman, ramah, dan positif bukan sekadar tuntutan dinas, tapi sudah menjadi komitmennya sejak memimpin sekolah ini.
“Anak-anak harus merasa diterima dan dihargai. MPLS ini bukan masa yang membebani mereka, melainkan tahap awal untuk mengenali sekolah sekaligus membangun kebersamaan,” ujar Sulihin di sela kegiatan.
Sebagai kepala sekolah, nama Sulihin memang cukup dikenal publik, khususnya di lingkup pendidikan Sulawesi Selatan. Di bawah kepemimpinannya sejak Juni 2023, SMAN 1 Makassar aktif menjadi sorotan media. Tidak selalu karena hal negatif, melainkan justru karena sikapnya yang terbuka merespons berbagai isu pendidikan di sekolahnya.
Sebelum memimpin SMAN 1 Makassar, Sulihin menjabat Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum di SMAN 3 Makassar. Di sana, ia mengawali kiprah administratifnya setelah sebelumnya fokus mengajar matematika. Pengalamannya sebagai pendidik dan birokrat pendidikan membuatnya cukup akrab menghadapi dinamika pengelolaan sekolah di era sekarang.
Beberapa isu strategis sempat ia hadapi sejak menjabat kepala sekolah, mulai dari klarifikasi isu pungutan seragam, skorsing siswa akibat kasus pengeroyokan, hingga kebijakan PPDB jalur prestasi. Tak jarang, ia menjadi narasumber media dalam menjelaskan posisi sekolah atas berbagai persoalan.
Kini, di bawah komando Sulihin, SMAN 1 Makassar dipercaya menjadi pusat MPLS tingkat provinsi. Kepercayaan ini menjadi tantangan sekaligus amanah baginya. “Tentu kami bangga. Tapi lebih dari itu, ini adalah tanggung jawab untuk menunjukkan bahwa sekolah negeri mampu menghadirkan pendidikan yang membahagiakan,” ucapnya.
Selama tiga hari ke depan, siswa baru di SMAN 1 Makassar dan sekolah-sekolah lain di Sulsel akan mengikuti rangkaian MPLS yang dirancang sesuai panduan Kemdikbudristek. Materi pengenalan sekolah, nilai kebangsaan, anti-bullying, hingga pengembangan karakter menjadi fokus utama.
Di akhir acara pembukaan, lagu Hari Baru kembali terdengar. Kali ini, siswa baru tampak lebih percaya diri. Lagu itu seolah menjadi simbol bahwa MPLS 2025 bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan langkah awal mencetak generasi unggul Sulawesi Selatan — dimulai dari sekolah yang dipimpin seorang kepala sekolah yang memahami dunia pendidikan dari ruang kelas hingga meja birokrasi.
Laporan : Icky| Editor:Angel